Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Mengetahui Mana Guru, Biksu, atau Pendeta Sejati Bagian 4 dari 10

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Setelah saya menikah, saya meninggalkan rumah, saya menjadi seorang biksuni, lalu saya menanggalkan pakaian biksuni untuk bekerja di dunia, lebih dekat dengan orang-orang, dan juga berbisnis untuk menghidupi pekerjaan kami sehingga saya tak perlu bergantung kepada mereka yang disebut murid-murid saya. Selain itu, ketika saya mengenakan jubah biksu Buddhis, banyak yang mengkritik saya, mengatakan bahwa saya ingin merebut murid-murid mereka atau apa pun. Saya tak bisa memakai jubah Katolik atau pakaian misionaris lainnya karena mungkin saya akan mengalami masalah yang sama. Jadi, saya pikir saya akan memakai pakaian biasa saja atau memakai pakaian yang saya rancang sendiri sehingga saya juga bisa menjadi model dan menjualnya.

Dan Tuhan mengangkat saya untuk mendapatkan cukup uang untuk mengurus apa pun yang ingin saya lakukan dan membantu orang lain – mengurus tim saya, beberapa anggota tim saya, beberapa biksu dan biksuni yang mengikuti saya, orang-orang miskin atau yang membutuhkan, atau tujuan yang baik di mana-mana. Dan saya senang dengan hal itu. Tapi saya tidak punya rumah besar atau apa pun kalau-kalau Anda berpikir saya menggunakan uang itu untuk memiliki rumah yang bagus. Di lain waktu saya pernah bilang bahwa kamar saya sangat kecil, saya hanya memiliki satu kamar, seperti sebuah studio. Jika Anda menyewa studio, harganya lebih murah daripada rumah atau apartemen. Di studio juga ada kamar mandi dan sebagainya. Sangat mudah. Dan jika Anda memasak sederhana, Anda bisa memasak di dalam studio juga. Saya rasa saya bahkan punya foto untuk diberikan ke Anda agar Anda bisa melihat bagaimana saya hidup.

Oke. Di sini saya tinggal di satu ruangan, seperti yang saya katakan. Foto pertama adalah keseluruhan ruangan, dari tempat meditasi, tempat istirahat sampai ke ujung dapur. Foto kedua adalah dari ujung sudut dapur; ada pintu depan. Dapur berada tepat di pintu depan dan di seberang kamar mandi karena kamar mandi memiliki ventilasi dan jendela. Foto ketiga adalah untuk menunjukkan kepada Anda, saat saya menutup sekat, dapur dan kamar mandi terpisah dari ruang tinggal, tempat saya duduk dan bekerja dan tempat saya bermeditasi dan beristirahat. Dan yang keempat adalah kamar mandi – kecil tapi cukup untuk saya. Kini Anda tahu persembunyian rahasia saya. Semoga Anda tak menceritakannya kepada lebih dari seratus orang.

Dan saya beri tahu Anda, jika Anda hidup seperti itu, Anda akan merasa sangat bahagia. Bagi saya, saya senang karena saya memiliki segalanya di ujung jari saya karena saya sangat sibuk. Waktu saya sangat berharga. Bahkan jika saya tidak sibuk, saya harus banyak bermeditasi dan saya lebih suka tidak perlu pergi dari satu ruangan ke ruangan lain, itu jika saya memiliki rumah, untuk mencari dan menemukan hal-hal yang saya butuhkan. Cara hidup saya saat ini, atau baru-baru ini, beberapa tahun terakhir ini ketika saya menjalani retret, hampir selalu seperti itu. Bahkan jika saya pindah ke tempat lain, akan tetap sederhana seperti itu. Satu kamar saja sudah cukup, karena Anda tak akan butuh banyak hal ketika Anda tinggal sendirian – hanya beberapa pasang pakaian, makanan, dan beberapa sudut kecil untuk bekerja. Karena saya banyak bekerja dengan tim Supreme Master Television, dan jika saya terus berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain untuk menikmati dan bersantai, maka saya tidak akan pernah punya waktu untuk melakukan lebih banyak pekerjaan di dalam batin, pekerjaan meditasi untuk dunia.

Jika saya sendirian dan tidak menjadi apa yang disebut Guru, maka saya tak perlu bekerja terlalu keras. Saya akan menikmati waktu saya, seperti halnya beberapa hari ketika saya “berlibur”. Beberapa hari; saya pikir itu empat atau lima hari, kira-kira seperti itu. Oh, itu Surga. Itu Surga; jika saya duduk bermeditasi, begitu saja, saya langsung masuk ke dalam semadi. Begitu damai dan begitu... Saya tidak tahu bagaimana cara mengatakannya. Rasanya sungguh bahagia, senang dan damai. Dan ketika saya mulai bekerja lagi beberapa hari kemudian, rasanya tidak sama lagi. Rasanya tidak begitu damai dan begitu tanpa beban seperti itu lagi. Saya masih merindukan hari-hari ketika saya sangat terpuruk dan perlu istirahat. Saya sangat merindukan masa-masa itu. Tetapi Anda tidak bisa egois dan hanya memikirkan diri sendiri. Saya berharap saya bisa menjadi egois dan berpikir hanya untuk diri saya sendiri.

Dengan cara saya menjalani hidup saya, terkadang saya tidak punya cukup waktu untuk minum obat. Atau jika saya sakit, saya hanya berkata, “Oke, semoga cepat sembuh.” Saya berkata pada diri saya sendiri, “Cepat sembuh, sembuh, sembuh.” Dan entah bagaimana, itu berhasil. Yah, tidak setiap saat – tidak ketika saya berada di sekitar murid-murid atau orang-orang, atau sedang mengajar, atau berbicara, atau sedang retret bersama murid-murid; semakin banyak orang, semakin saya tak bisa sembuh. Tapi jika saya beristirahat setelahnya, maka saya bisa sembuh. Terkadang saya tidak bisa sembuh, kemudian secara fisik membutuhkan dokter atau obat-obatan, yang tidak saya sukai karena obat memang baik untuk Anda ketika menyembuhkan penyakit Anda, tetapi juga meninggalkan jejak yang tidak baik di dalam diri Anda. Jadi saya tidak terlalu suka obat. Ketika saya masih kecil, ayah saya selalu memaksa saya untuk meminum obat apa pun yang menurut dia saya butuhkan. Kadang-kadang dia harus membaringkan saya di lantai dan ibu saya harus memegangi saya di lantai, dan mereka harus menahan mulut saya dengan sendok untuk memasukkan obat. Saya sangat, sangat enggan untuk meminum obat dari ayah saya sama sekali.

Dan saat ini, saya lakukan dengan sukarela, jika saya tahu saya tak bisa menyembuhkan diri dengan cukup cepat karena saya punya pekerjaan lain yang harus dilakukan. Anda bisa menyembuhkan diri dari segalanya jika Anda punya cukup waktu untuk bersantai dan tidak mengkhawatirkan apa pun, tidak mengambil tanggung jawab apa pun – dan terutama ketika Anda bermeditasi dengan cukup – maka tubuh akan menyembuhkan dirinya sendiri. Tubuh akan melakukannya! Dan inilah yang sering terjadi pada saya ketika saya punya cukup waktu untuk beristirahat. Ketika saya punya lebih sedikit murid, saya bahkan tidak membutuhkannya. Tubuh saya akan sembuh dengan sangat cepat, apa pun yang terjadi. Atau saya hanya minum obat flu alami, atau berolahraga, bernapas, atau bermeditasi ekstra, atau berjalan-jalan di hutan di udara terbuka. Kemudian saya sembuh dengan sangat cepat, dalam beberapa hari, atau tiga, empat hari. Saat ini, tidak seperti itu. Itu tergantung – sangat tergantung.

Sang Buddha mengatakan bahwa ketika Sang Buddha meninggal, setelah 500 tahun Dharma (Ajaran Sejati) yang baik, Dharma yang makmur, maka 500 tahun berikutnya masih merupakan Dharma yang baik, kemudian 500 tahun berikutnya hanya menjadi Dharma simbolis, kemudian 500 tahun berikutnya masih merupakan Dharma simbolis, dan 500 tahun terakhir setelah Nirwana Buddha, itu adalah Zaman Akhir Dharma, yaitu sekarang. Jika kita hitung, itu sekarang. Sudah 2.500-an tahun setelah Nirwana Buddha. Jadi, sekarang adalah Zaman Akhir Dharma. Dan Sang Buddha mengatakan bahwa di zaman ini, semua kekuatan negatif – Raja Mara, bagaimanapun juga – kerabat dan anak-anak-Nya akan masuk ke dalam sistem Buddhis dan menjadi biksu dan biksuni juga.

Anda akan terkejut bahwa mereka mengatakan ada seorang biksuni, bahkan di (Âu Lạc) Vietnam yang sering berjudi, dll., dan beberapa biksu yang bahkan makan daging insan-anjing. Oh, Āmítuófó. (Amitābha)! Saya harap itu hanya rumor, tapi mereka memiliki foto-foto dan semua ceritanya.

(Makan daging anjing dalam tujuh piring) Hari ini, kami makan daging anjing. Daging anjing sangat lezat. Ada tujuh hidangan yang berbeda. Daging anjing sangat lezat dan bergizi!

Sejak zaman dahulu, ada pepatah yang mengatakan: biksu mana yang mau makan daging anjing? Hari ini, kami akan menunjukkan sebuah klip berjudul: “Biksu makan daging anjing!”

Itu bukan hanya gosip di luar jendela saya dengan tetangga saya atau apa pun, yang tentunya tak pernah saya lakukan. Dan jendela saya tidak bisa dibuka; Anda hanya bisa membuka bagian atasnya. Tidak dengan listrik atau apa pun – Anda harus... Saya sangat kecil, jadi saya harus naik ke atas kursi, bangku kecil, untuk membuka bagian atas jendela. Dan satu-satunya cara untuk keluar dari rumah, kamar, adalah melalui pintu utama. Anda tidak bisa keluar dari jendela dan tidak bisa membukanya. Saya kira orang-orang membangunnya dengan cara ini demi keamanan. Tapi saya lebih suka tinggal di gudang atau semacamnya. Jika saya bisa, saya selalu melakukannya.

Jika saya punya taman dan gudang, saya akan pergi dan tinggal di gudang. Itu lebih sejuk di musim panas. Dan di musim dingin, Anda hanya butuh sedikit pemanas. Anda tidak perlu membuang banyak uang untuk memanaskan atau mendinginkan seluruh rumah. Tetapi saya harus menerima apa pun yang ditawarkan kepada saya di jalan, ke mana pun saya pergi. Saya gembira di mana pun selama saya memiliki kedamaian dan keamanan yang cukup untuk bekerja, bahwa saya dapat terhubung dengan Anda melalui web, melalui Supreme Master Television kita. Setidaknya Anda tahu bahwa saya masih di sini dan peduli pada Anda dengan cara yang tenang dan tidak harus duduk bersama Anda dan menceritakan kisah-kisah dan hal-hal seperti itu.

Anda selalu bisa membaca banyak kisah saat ini. Anda bisa membeli buku, atau Anda bisa melihat di situs web dan Anda akan menemukan apa pun yang Anda inginkan. Saat ini sangat mudah. Saya harus berterima kasih kepada Tuhan dan semua Guru sepanjang masa atas semua kemudahan dan pahala yang kita miliki. Tetapi ada juga sisi negatifnya, karena semakin kita merasa nyaman, semakin kita menginginkan ini dan itu seperti milik tetangga, dan kita melupakan cara hidup spiritual yang seharusnya kita jalani. Kita seharusnya menjalani kehidupan spiritual, bukan kehidupan materiel. Cara hidup materiel hanyalah untuk membantu kita mempertahankan makhluk fisik, tubuh fisik, agar kita dapat terus berlatih, agar kita dapat masuk ke dimensi spiritual yang lebih tinggi untuk membantu yang lain di sekitar kita juga, bukan hanya diri kita sendiri.

Photo Caption: Bukankah Tuhan adalah Seniman Terbaik!

Unduh Foto   

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (4/10)
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android