Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Jalan Menuju Dunia yang Damai, Bagian 4 dari 6

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Beberapa abad yang lalu, ada seorang raja. Dia sangat buruk – sangat diktator dan egois, sangat buruk. Dia tidak menyukai seorang pejabat karena sikapnya yang lugas. Dia adalah seorang yang saleh, dan dia sering menasehati raja untuk berbuat baik. Jadi raja itu sangat membencinya. Suatu hari, raja itu tidak bisa lagi menoleransinya. Banyak pejabat pemerintah naik perahu naga untuk bersenang-senang dan bergembira di danau perahu naga. [...]

Akhirnya, raja itu tidak tahan lagi. Dia berkata, “Aku dengar kamu berpendidikan tinggi, jadi kamu seharusnya tahu hal ini. Apa yang harus dilakukan untuk menjadi warga negara yang baik?” Dia menjawab, “Kita harus setia kepada raja dan patriotik kepada negara. Itu adalah pengetahuan umum. Anda tak perlu berpendidikan tinggi untuk mengetahuinya.” Raja itu semakin membencinya, jadi dia berkata, “Jika kamu setia kepada raja, jika raja memintamu untuk mati, kamu akan pergi dan mati? Benarkah begitu?” Raja itu memasang jebakan untuknya. Pejabat yang setia itu segera berkata, “Ya, ya, Yang Mulia. Ya.” Lalu raja itu berkata, “Baiklah, sekarang aku perintahkan kamu untuk mati. Lompatlah ke air sekarang juga dan matilah.” Dia pun segera melompat ke dalam air. [...]

Lalu mereka melemparkan bunga palsu, bunga plastik, ke dalam air untuk mengucapkan selamat tinggal. Dia sepertinya mendengar tangisan sedih semua orang dan keluar lagi dari air. Dia tidak ingin mati, jadi dia muncul kembali dan naik ke darat, benar-benar basah kuyup, seperti seekor burung yang basah.

Sang raja berkata, “Hah? Kamu tidak mati?” Dia berkata, “Ya, saya mati. Ketika saya berada di bawah sana, saya bertemu dengan Qu Yuan.” Raja bertanya, “Bagaimana kamu bisa bertemu dengannya di sana?” Dia berkata, “Dia tenggelam di sana, jadi seluruh perairan menjadi miliknya sekarang. Jiwanya berkeliaran. Dia melihat saya tenggelam dan segera mendatangi saya. Dia bahkan mengobrol dengan saya dan menyuruh saya naik.” Lalu raja berkata, “Mengapa dia bilang begitu? Aku memerintahkanmu untuk mati. Mengapa dia menyuruhmu naik?” Pejabat itu berkata, “Qu Yuan marah besar kepada saya. Dia bilang saya bodoh. Karena semasa hidupnya, dia bertemu dengan raja yang buruk, jadi dia harus mati. Kini saya punya raja yang baik, jadi mengapa saya harus mengakhiri hidup saya? Saya pikir dia benar, jadi saya tidak bisa mati, dan saya kembali.” Apakah kalian mendengarnya? (Ya.) Itu lebih baik, oke?

Photo Caption: Yang Lembut dan Yang Kuat, Mereka Saling Bergantung untuk Hidup Dengan Baik!

Unduh Foto   

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (4/6)
1
2024-10-29
2346 Tampilan
2
2024-10-30
2149 Tampilan
3
2024-10-31
2339 Tampilan
4
2024-11-01
1819 Tampilan
5
2024-11-02
1761 Tampilan
6
2024-11-03
1718 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android